…
Dua belas jam sejak detik ini
Dua jiwa tak pernah tertaut lagi
Kenangan suara berbalas sunyi
Hadirkan roma halus berduri
Menyanjung kalbu segan menanti
Tersisa kata berbumbu janji
Tanpa sadar hancur nurani
Dalam lengkingan jeritan hati
Bias duka terpancar nyeri
Dari seorang perawan suci
Senyum wajahnya tak lagi asli
Dalam batinnya tlah ternodai
Dustanya bibir tak memahami
Ungkapan cinta yang telah basi
Harapan jiwa tercekik ngeri
Segelas racun menggoda diri
Memaksa tubuh tuk menuruti
Hilangnya asa tuk hidup lagi
Duh duhai sang perawan suci
Mengapa engkau jadi begini
Jarimu kini mengiris nadi
Matamu layu tersayat api
Sajak tertulis sadis menepi
Tak ada gurat perih berarti
Namun jiwamu kalut memaki
Menolak hasrat hasut sendiri
Merasuk tubuh terbunuh rapi
Tapi kau lupa sebuah misi
Adanya hidup sesudah mati
Engkau bukanlah makhluk surgawi
Berapa tahun hidup kembali
Membawa dendam tanpa mencaci
Kepada makhluk tak tahu diri
Duh duhai sang perawan suci
Diamkan saja sakitnya hati
Jangan kau rela membunuh diri
Hanya karena rindu birahi
Dua belas jam tak terpenuhi
Nafsu amarah menyelimuti
Sadarkah kau wahai perawan suci
Jiwamu indah di muka bumi
Menghias tanah jantung pertiwi
Seribu harap dalam puisi
Kuminta engkau janganlah pergi
Dua belas jam sebelum pasti
Biarkan aku yang kan mengganti
Nyawa birumu perawan suci
Agar engkau dapat mengerti
Bahwa aku sangat peduli
Pada diri penawan hati
Duh duhai sang perawan suci
Maafkan aku tlah mengingkari
Janji-janji yang kutangisi
Karena aku bertemu lagi
Dengan dirimu di dalam diri
Dua belas jam sebelum mati
..
sumber : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/06/02/dua-belas-jam-sebelum-kematian-perawan-suci-565323.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam...!!!